Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, Indonesia sering melakukan ekspor kopi ke seluruh dunia. Kopi-kopi dari lahan perkebunan Indonesia telah terkenal berkualitas baik. Varietasnya banyak dan masing-masing memiliki aroma serta taste yang spesifik.
Sederhananya, coba bandingkan antara kopi Aceh dengan kopi Toraja, kesan yang tertinggal di lidah dan hidung kita pasti berbeda. Belum lagi kopi Bali, Mandailing, dan lain sebagainya. Begitulah unik dan nikmatnya kopi Indonesia yang tidak kita temukan pada kopi-kopi dari negara lain.
Tak heran jika sampai saat ini kopi masih jadi salah satu komoditas penting bagi Indonesia. Selain mendatangkan keuntungan, kopi turut mengangkat nama negara ini di kancah internasional.
Namun aktivitas perdagangan di manapun tidak akan terlepas dari yang namanya persaingan. Bahkan kopi Vietnam pelan-pelan mulai menyaingi kopi Indonesia. Maka strategi pemasarannya tak cukup hanya menjual cita rasa dan aroma, tapi juga tampilan kemasan. Apalagi untuk kebutuhan ekspor, tentunya kita butuh kemasan kopi mewah.
Ini Jenis Kemasan Kopi Mewah Cocok untuk Ekspor
Kemasan kopi mewah tampak lebih berkelas ketimbang kita sembarang memilih kemasan. Memang, kemasan tak selamanya mewakili kualitas dari isi di dalamnya. Pada kenyataannya, banyak juga kopi dengan kemasan kopi yang mewah tapi ternyata kualitasnya biasa-biasa saja. Namun setidaknya kopi tersebut telah berhasil mencuri perhatian konsumen pada pandangan pertama.
Untuk kebutuhan ekspor, bagaimanapun kita mesti tetap konsisten menjaga kualitas luar dalam. Kemasannya mantap, isinya sedap. Biasanya kita menggunakan kemasan kopi bagus untuk beberapa jenis produk kopi unggulan yang akan diekspor ke mancanegara. Adapun jenis kemasan kopi yang termasuk mewah tersebut, antara lain:
1. Glass Coffee Canister
Sesuai dengan namanya, kemasan kopi mewah yang satu ini berbentuk toples kaca. Tentu saja menggunakan kaca yang cukup tebal dan kuat agar tak mudah pecah atau retak selama proses pengiriman.
Toples kaca bukan cuma elok dari segi tampilan, tapi juga salah satu jenis kemasan terbaik untuk menyimpan kopi dalam jangka waktu lama. Cocok sekali untuk pengiriman jarak jauh yang menghabiskan waktu berhari-hari.
Kopi-kopi dengan kualitas nomor wahid di dunia biasanya dikemas dalam wadah seperti ini. Harganya jualnya memang tinggi, menyesuaikan dengan kemasan dan kualitas kopi di dalamnya. Tapi tetap akan laku karena sasarannya adalah penikmat kopi kalangan atas.
Bagusnya lagi, konsumen bukan hanya mendapatkan kopi berkualitas saja, melainkan sebuah wadah yang dapat dipakai ulang. Jadi sifatnya tidak sekali buang. Maka secara tidak langsung kita telah membantu mengurangi produksi sampah dari kemasan kopi.
2. Kemasan Gusset Kopi
Gusset merupakan kemasan tertua yang bertahan hingga sekarang. Sebagian orang menyebutnya kemasan bantal (side pouch) karena kalau kita perhatikan bentuknya memang ada kemiripan dengan bantal: rebah dan gembung. Kemasan gusset sangat baik untuk menyimpan apa saja. Sebab, terbuat dari aluminium foil dengan ketebalan 90 micron sehingga mampu menjamin isi terbebas dari paparan sinar matahari, oksigen, atau rembesan air.
Selain itu, yang bikin gusset termasuk kemasan kopi mewah adalah sistem pengunciannya yang berganda. Terdapat zipper atau klip pada bagian dalamnya, sedangkan pada bagian atasnya dipress menggunakan mesin sealer. Sistem penguncian rangkap seperti itu bukan tanpa maksud.
Segel press bertujuan agar produk tidak terkontaminasi apapun dari luar sebelum dibuka. Sekaligus memberi kepastian bahwa produk tersebut masih dalam kondisi baru (belum pernah dibuka sama sekali). Sementara zipper bertugas melindungi kopi (isi) agar tidak terkena paparan oksigen terlalu sering setelah kemasan dibuka.
Model kemasan gusset paling sesuai untuk kopi yang pemakaiannya tidak sekali habis. Dengan kemasan kopi mewah ini memungkinkan konsumen menyimpan kembali sisa kopi tetap dengan kualitas yang sama baiknya.
3. Standing Pouch One Way Valve
Kemasan standing pouch kopi sebenarnya sudah umum. Namun, kini ada standing pouch yang memiliki fitur tambahan berupa one way valve. Fitur Ini merupakan katup khusus yang berfungsi sebagai tempat pelepasan karbondioksida dari dalam ke luar. Mungkin tidak semua orang, bahkan penikmat kopi sekalipun tahu bahwa biji kopi yang telah melewati proses pemanasan (sangrai/roasting) akan terus mengeluarkan zat CO2 sekalipun telah kita kemas. CO2 yang terjebak di dalam kemasan lama-lama akan membuat kemasan tersebut menggelembung bahkan meledak.
Katup one way valve bekerja untuk mengatasi risiko tersebut. Sistem kerjanya satu arah: mengeluarkan CO2 dari dalam kemasan tapi menahan O2 dari luar agar tidak sampai masuk. Seperti yang kita tahu, kopi yang terpapar oksigen dapat mengakibatkan terjadinya oksidasi pada kopi sehingga kualitas rasa dan aromanya menurun.
Berkat standing pouch one way juga kita bisa mencium semerbak wangi kopi dari luar kemasan. Ini tentu bisa jadi strategi awal untuk “menggoda” calon konsumen, bukan?
4. Kemasan Vacuum
Khusus untuk biji kopi, para eksportir lebih suka menggunakan kemasan vacuum. Sebab mesin vacuum telah menghisap seluruh oksigen di dalam kemasan dan mengunci rapat seluruh bagian kemasan.
Pada model kemasan lain, walau dalam jumlah yang sangat rendah oksigen akan tetap terbawa masuk saat proses penyegelan. Hal tersebut wajar terjadi karena kita tidak menggunakan mesin sedot oksigen. Tapi pada kemasan vacuum, dapat dipastikan tidak ada oksigen yang tertinggal. Sehingga kualitas kopi terjaga dengan baik.
Pertimbangan lainnya, kemasan vacuum ringan dan tidak banyak makan tempat. Dengan begitu dapat mengurangi beban biaya pengiriman. Hanya saja, kemasan vacuum tidak cocok untuk kopi bubuk sebab khawatir akan ikut terhisap oleh mesin vacuum.
Syarat Mengemas Kopi dengan Kemasan Kopi Mewah
Kemasan kopi yang mewah memang suatu hal penting apabila kita ingin menjajal pasar internasional. Tetapi, mewah atau tidaknya kemasan bukan satu-satunya syarat agar produk kopi kita bisa diterima luas. Paling tidak kemasan produk kopi dan proses pengemasan yang kita lakukan harus memenuhi standar kelayakan, yakni:
- Mampu menjaga aroma kopi dalam waktu panjang. Selain cita rasa, harum kopilah yang membangkitkan keinginan orang untuk mengonsumsinya. Karena itu sebuah kemasan hendaknya dapat mempertahankan wangi kopi sampai batas masa penyimpannya berakhir.
- Mengeluarkan gas. Sebelum pengemasan, kopi melewati proses roasting terlebih dahulu untuk mengurangi kadar air di dalamnya agar kopi lebih awet dan wanginya keluar. Namun problem berikutnya kopi pasti mengeluarkan gas CO2. Salah satu cara paling ringkas dan cerdas adalah memilih kemasan yang dilengkapi dengan katup udara satu arah (one way valve).
- Melindungi produk dari oksigen. Oksigen tidak menguntungkan bagi kopi. Kopi mengandung minyak/lemak di dalamnya. Interaksi yang terjadi antara minyak dengan oksigen dapat menyebabkan terjadinya oksidasi pada kopi. Efek dari oksidasi tersebut adalah penurunan kualitas kopi tersebut, baik dari segi aroma maupun rasa. Sebab itu sebagus-bagusnya kemasan adalah yang dapat memproteksi kopi dari oksigen.
Meski peluang Bisnis Ekspor kopi memang tidak semudah pengiriman dalam negeri, dan banyak hal yang perlu eksportir pertimbangkan sejak awal. Akan tetapi jika kita telah mematuhi standarisasi pengemasan dan menyiapkan desain kemasan kopi mewah, setidaknya semua itu bisa jadi jalan pembuka produk kita masuk ke negara lain. Semoga bermanfaat.