8 Point Penting Yang Harus Dicantumkan Pada Kemasan Snack

Kemasan snack yang cantik ternyata sangat berpengaruh pada penjualannya lho. Sebab sekarang ini kemasan tidak hanya sebagai wadah saja namun juga sebagai sumber informasi dan media promosi. Buktinya semakin cantik kemasan akan semakin menarik dan nilai jualnya lebih tinggi.

Nah kalo ngomongin soal kemasan snack tentu ada hubunganya dengan bisnis snack dong ya. Bisnis snack memang tak akan pernah ada habisnya. Snack jadi makanan favorit masyarakat Indonesia yang laku setiap harinya. Permintaan pasarnya terus saja meningkat karena snack yang beragam dan rasanya renyah. Sangat cocok dijadikan teman bersantai bersama keluarga.

Tingginya permintaan pasar akan snack membuat banyaknya para pelaku bisnis snack baru yang bermunculan. Buat para pemula wajib banget nih pahami point-point penting yang harus dicantumkan dalam kemasan snack. Meskipun bisnis masih terbilang baru dan masih tahap merintis namun tidak ada salahnya mempersiapkan packaging sejak dini.

Contoh Kemasan Snack

Di era modern ini kemasan snack berfungsi tidak hanya sebagai wadah saja. Namun juga sebagai media promosi untuk mendongkrak penjualan. Sebagai pelaku bisnis kamu harus memilih kemasan yang menarik dan cocok untuk produkmu. Berikut ini 8 point penting yang wajib dicantumkan dalam kemasan snack.

Kemasan Keripik Sayur

Pertama harus ada nama produk, kemudian penjelasan detail produk, berat bersih. Kemudian komposisi bahan yang digunakan, nama dan alamat produsen. Masa kadaluawarsa dan terakhir kode produksi.

Kemasan Jamu

Dalam kemasan jamu biasanya dicantumkan nama produk, alamat sosmed. Selanjutnya ada kode produksi, tempat produksi, berat bersih. Kemudian ada saran penyajian, waktu kadaluwarsa, terakhir ada dicantumkan komposisi. Pada kemasan jamu ini tercantum juga label halal mui dan juga nomor PIRT.

8 Point Penting Dalam Kemasan Snack

Dari kedua kemasan yang telah kita sebutkan point-pointnya diatas sebenarnya ada 8 point penting yang wajib dicantumkan dalam sebuah kemasan produk.

Nama Produk

Nama produk ini harus menggambarkan atau sesuai dengan produk tersebut seperti apa. Contohnya saja produk keripik singkong biasnaya diberi nama “keripik singkong enak”.

Komposisi atau Bahan Baku

Pencantuman bahan baku ini juga harus sesuai, bahan baku apa saja yang digunakan. Contohnya keripik singkong, nah sudah pasti bahan baku utamanya adalah singkong.

Untuk peletakan bahan baku biasanya yang diletakan pada urutan pertama adalah bahan baku yang jumlahnya paling banyak. Kemudian di ikuti dengan jumlah paling banyak kedua dan seterusnya.

Berat Bersih

Berat bersih merupakan berat produk tidak termasuk dengan berat kemasan. Misalnya netto 120 gram untuk produk kemasan padat. Sedangkan berat besih untuk produk cair biasanya disebutkan dalam mili liter atau liter.

Nama atau Alamat Produsen

Pencantuman nama dan alamat produsen tidak perlu lengkap menyertakan RT dan RW. Contohnya diproduksi oleh PT. Abadi Nusa Jakarta Indonesia. Untuk informasi alamat produsen cukup seperti itu saja.

Waktu Kadaluwarsa

Merupakan patokan dimana batas waktu produk sudah mencapai tidak layak untuk dikonsumsi lagi. Waktu kadaluwarsa untuk produk yang layak dikonsumsi kurang dari 3 bulan, wajib mencantumkan kalimat “Baik digunakan sebelum”. Untuk mengetahui batas kadaluwarsa produk biasanya produsen uji coba sendiri.

Misalnya produk keripik singkong disimpan dalam standing pouch, box atau kemasan lain. Diuji coba bisa bertahan berapa lama. Jika sudah ada tanda perubahan rasa, warna atau bahkan sudah berjamur. Berarti itu tanda kadaluwarsa suatu produk.

Kode Produksi

Untuk kode produksi berguna untuk mempermudah melacak produk ketika nanti dibutuhkan. Jika nanti ada kasus keracunan oleh produk A tentu akan mempermudah pelacakan kasus. Misalnya produk A tidak harus ditarik dipasaran semua, namun hanya kode produksi tertentu saja.

Nomor PIRT

Untuk mendapatkan izin edar atau nomor PIRT maka harus didaftarkan di Dinas Kesehatan. Bisa cek disini bagaimana cara mendaftarkan dan bagaimana syaratnya.

Halal MUI

Untuk mendapatkannya bisa diurus di BPOM atau MUI. Contoh misal pada produk jamu yang mengeklaim bisa menyembuhkan penyakit tertentu maka mengurusnya di BPOM bukan DINKES.

Sekian pembahasan kita tentang kemasan 8 point penting dalam kemasan snack. Semoga dapat memberikan manfaat dan referensi bagi kalian yang masih binggung harus mencantumkan apa saja dikemasannya.

Tinggalkan komentar