Mengapa Harus Ada Produk Limited Edition? Ini Jawabannya!

Mendengar produk limited edition (LE), yang terbayang tentu barang-barang eksklusif yang terbatas jumlah ataupun pemiliknya, serta memberikan gambaran kualitas terbaik dari sekian banyak produk yang sudah dikeluarkan. Saat ini, label produk LE tak hanya diberikan pada poduk-produk antik, eksklusif dan mahal seperti mobil mewah dan benda-benda simpanan (collectible), tapi juga pada fast moving consumer good. Saat ini produk-produk LE mulai dipakai pada produk rokok, baju, celana jins, kosmetik bahkan makanan dan minuman.

Pada dasarnya, label limited edition banyak digunakan sebagai dopping yang sengaja dipakai untuk menarik perhatian konsumen. Sebenarnya, bila dikaji lebih jauh, implementasi konsep LE setidaknya bisa memiliki tiga fungsi.

Pertama, sebagai media berpromosi. Pelabelan LE diharapkan bisa menimbulkan sensasi tertentu dan menarik konsumen. Konsumen diharapkan segera memburunya karena produknya terbatas, selanjutnya mereka bisa mengonsumsi atau mengoleksinya. Jadi, harapannya, ada peningkatan angka penjualan.

Kedua, produk LE bisa difungsikan sebagai instrumen untuk meretensi atau meningkatkan loyalitas konsumen. Bila ini yang dilakukan, biasanya pemasar membuat sejumlah produk LE yang disasarkan kepada segmen konsumen yang selama ini mengonsumsinya. Di sini LE bisa dimaknai sebagai kejutan atau hadiah yang diberikan produsen sebagai apresiasi terhadap konsumen loyalnya itu.

Ketiga, produk LE juga bisa dipakai sebagai media tes pasar. Di sini pihak produsen ingin melihat dulu respons pasar terhadap produknya, dengan cara mengeluarkan produk LE. Dari hasil kinerja awal produk LE, kemudian produsen bisa tahu dan memutuskan apakah akan terus memperpanjang siklus produknya dengan konsep kemasan baru, ataukah memang harus dihapus dan diganti dengan produk yang benar-benar baru.

Bagi anda yang ingin produknya lebih dikenal masyarakat dan ingin meningkatkan nilai tambah produk, bisa dengan mengeluarkan produk-produk limmited edition. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk produk-produk makanan dan minuman anda sekalipun!. Misalnya dengan mengeluarkan kemasan khusus dimomen-momen istimewa, seperti momen lebaran dan natal. Dapat pula dengan mengeluarkan varian rasa-rasa khusus yang terbatas.

Perlu diingat bahwa LE tak hanya berkaitan dengan jumlah produk yang terbatas, tapi jangka waktunya juga harus diperhatikan. Selain itu, anda juga harus berhati-hati dalam menerapkan program LE, jika tidak, justru dapat menghancurkan image brandnya!. Bahkan, kepercayaan konsumen akan hilang karena konsumen merasa dibohongi kata-kata limited edition tersebut.

Catatan lain yang harus diperhatikan adalah, bila memang memasarkan produk LE, sebaiknya tak mengeluarkan kembali produk yang sejenis dikemudian hari. Distribusinya juga harus dibatasi. Selain itu, yang lebih penting, produk yang dikatakan limited edition itu harus punya nilai tambah dan keunikan tersendiri dibanding produk massalnya.

Produk LE tersebut juga harus memiliki nilai tambah yang dapat dirasakan konsumen, misalnya, berupa prestise karena memiliki seri produk yang sangat terbatas dan dapat menambah koleksinya. Produk LE bisa dijual dengan harga lebih mahal dibanding produk massal. Adanya nilai tambah dalam produk terbatas itu tentu menyebabkan para pemburunya tak gentar membelinya biarpun harganya lebih mahal.

Tinggalkan komentar