Anda pasti pernah sekilas melihat bagaimana proses produksi tempe dilakukan. Entah itu secara langsung, maupun via media online. Terlihat sulit bukan ketika tanpa adanya mesin pembuat tempe?
Karena memang kehadiran mesin sangatlah berpengaruh dalam memberikan kemudahan pembuatan tempe yang ada.
Jenis mesinnya pun beragam, dari mulai mesin pemecah & pengupas kulit kedelai, pencuci kedelai, sampai pada mesin pengemasan yang pastinya akan semakin mempermudah jalannya produksi yang dilakukan.
Mesin-mesin inilah yang nantinya akan meminimalisir kebutuhan akan tenaga fisik yang ekstra. Jadi siapapun pekerjanya memungkinkan untuk dapat memproduksi tempe tanpa perlu takut merasa berat dan kesusahan.
Jika tidak demikian, maka pembuatan tempe hanya akan selalu berfokus pada orang-orang yang memiliki fisik kuat untuk memproduksi tempe.
Langkah-langkah Pembuatan Tempe
Secara umum kita akan bahas mengenai proses pembuatan tempe yang ada saat ini. Bisa dikatakan proses yang kami sampaikan ini bisa berbeda satu sama lain antar pengrajin tempe.
Berikut merupakan beragam langkah dalam pembuatan tempe :
- Menyortir bahan baku kedelai, memisahkan kedelai yang terlihat rusak, pecah, atau berjamur. Serta pastikan kedelai yang digunakan utuh, tidak ada yang terbelah atau terpotong. Kedelai utuh lebih baik untuk proses pembuatan tempe.
- Melakukan perendaman kedelai dalam air bersih selama 8-12 jam atau semalaman hingga kedelai mengembang dan kulit arinya mudah terkelupas.
- Setelah perendaman selesai, tiriskan kedelai dan gosok-gosok kedelai dengan tangan secara perlahan untuk menghilangkan kulit arinya. Gerakan ini akan membuat kulit ari terkelupas dari biji kedelai.
- Kemudian dilanjutkan perebusan kedelai selama sekitar 30 menit. Pastikan kedelai benar-benar terendam dalam air mendidih selama proses perebusan. Sesekali aduk kedelai untuk memastikan pemanasan merata.
- Setelah perebusan selesai, dilakukan proses pendinginan kedelai dimulai dari menuangkan kedelai ke dalam saringan atau wadah berlubang untuk membuang air rebusan. Kemudian sebarkan kedelai yang sudah ditiriskan. Proses pendinginan ini penting untuk memastikan kedelai tidak terlalu panas saat dicampur dengan ragi tempe, karena suhu yang terlalu tinggi dapat membunuh ragi.
- Tahapan selanjutnya adalah menaburkan ragi. Sebarkan ke kedelai yang telah didinginkan di atas permukaan yang bersih dan datar. Taburkan ragi tempe secara merata di atas kedelai.
- Bungkus kedelai yang telah dicampur ragi dengan kemasan yang digunakan. Jika menggunakan plastik, buatlah lubang-lubang kecil pada plastik untuk sirkulasi udara. Pastikan bungkus rapat namun tidak terlalu ketat untuk memberikan ruang bagi jamur tempe berkembang.
- Simpan bungkusan kedelai di tempat yang bersih dan hangat (suhu sekitar 25-30°C) selama 24-48 jam. Proses fermentasi akan mengubah kedelai menjadi tempe dengan tekstur padat dan berwarna putih.
- Setelah 24-48 jam, periksa tempe. Jika sudah berwarna putih dan padat, tempe siap untuk diperjualbelikan.
Langkah-langkah diatas sangatlah panjang dalam pembuatan tempe. Jika kapasitas produksi sudah cukup tinggi, perlu dilakukan oleh jumlah pekerja yang banyak.
Namun jika ada bantuan mesin, proses pembuatan diatas akan lebih efektif untuk dilakukan.
Macam-macam Mesin Pendukung Pembuatan Tempe
Untuk mempermudah proses pembuatan tempe, terutama dalam penyortiran, pemecahan, dan pengupasan kulit kedelai bisa menggunakan mesin jenis ini.
Mesin Pemecah dan Pemisah Kulit Ari Kedelai
Penggunaan mesin ini untuk memecahkan kedelai menjadi dua bagian atau lebih untuk memudahkan pengelupasan kulit ari. Biasanya mesin ini menggunakan gulungan atau roda gigi untuk memecahkan kedelai tanpa merusak bijinya.
Dalam pembuatannya mesin ini sekaligus dirancang khusus untuk mengupas kulit ari kedelai setelah kedelai direbus. Mesin ini bekerja dengan cara menggosokkan kedelai pada permukaan yang kasar untuk menghilangkan kulit arinya tanpa merusak biji kedelai.
Secara kebutuhan, mesin ini sangat membantu dalam skala industri untuk meningkatkan efisiensi dan konsistensi dalam produksi kedelai yang digunakan sebagai bahan baku untuk tempe.
Mesin Pencuci Kedelai
Penggunaan mesin pencuci umumnya digunakan untuk membersihkan kedelai dari kotoran, debu, dan sisa-sisa lainnya sebelum proses pengolahan lebih lanjut seperti perendaman.
Pemakaian mesin ini sangat penting untuk memastikan kedelai bersih dan bebas dari kontaminasi sebelum digunakan dalam produksi tempe atau produk kedelai lainnya.
Secara umum, ada berbagai jenis mesin pencuci kedelai yang ada. Akan tetapi setiap jenis mesin pencuci kedelai pastinya memiliki keunggulan dan penggunaan yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan dan skala produksi.
Mesin Pengemas Otomatis
Mesin pengemas otomatis untuk pembungkusan tempe biasanya digunakan dalam skala produksi besar untuk meningkatkan efisiensi dan konsistensi dalam proses pembungkusan.
Dalam penggunaannya mesin pengemas ini bekerja dari mulai proses penakaran berat kedelai, pemasukan kedalam kemasan, dan yang terakhir adalah proses penyegelan atau pengeleman kemasan.
Dan yang tidak ketinggalan adalah plastik kemasan yang berbentuk roll tersebut sudah dilakukan pelubangan secara otomatis oleh mesin pengemas tempe otomatis tersebut.
Dengan demikian hasil dari pengemasan sudah dapat langsung dailakukan penataan dan proses fermantasi selama 24-48 jam sesuai kebutuhan.
Penggunaan mesin ini dapat membuat proses pengemasan menjadi lebih cepat dari biasanya. Karena kapasitas pengemasan dari mesin ini bisa mencapai ratusan kemasan dalam waktu satu jam mesin dijalankan.
Tidak hanya itu, pemakaian mesin ini juga tidak terlalu membutuhkan banyak pekerja. Cukup digunakan oleh satu sampai dua orang pekerja saja sudah cukup.
Pastinya efisiensi khususnya pada proses pengemasan akan sangat terpengaruh dengan kehadiran mesin-mesin ini. Memberikan pengalaman yang berbeda dalam pembuatan tempe.
Alasan Pembuatan Tempe Harus Mudah Dilakukan
Dengan adanya mesin-mesin yang mempermudah pembuatan tempe, sangatlah memberikan manfaat khususnya bagi generasi muda karena dapat mengurangi hambatan teknis dan waktu dalam proses pembuatan.
Hambatan teknis ini salah satunya meliputi tuntutan dalam pembuatan tempe yang harus memiliki fisik yang mendukung. Karena tergolong pekerjaan yang berat untuk dilakukan oleh banyak orang.
Selain itu, keberadaan mesin-mesin ini tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga memungkinkan generasi muda untuk terlibat dalam proses pembuatan tempe dengan lebih mudah dan lebih menyenangkan.
Karena sudah saatnya generasi mudalah yang meneruskan usaha orang tua agar selalu tetap eksis. Akan sangat disayangkan jika usaha yang sudah selama ini tidak diteruskan karena generasi muda enggan untuk meneruskan.
Terlebih, dengan menggunakan teknologi seperti mesin pembuat tempe ini, mereka dapat memperoleh hasil tempe berkualitas tinggi dengan lebih konsisten, serta memperluas kreativitas dalam mengembangkan berbagai produk olahan tempe.
Hal ini karena tempe merupakan sumber protein nabati yang kaya gizi. Memfasilitasi pembuatan tempe yang mudah akan mendorong generasi muda untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat.
Dan pastinya juga bermanfaat bagi para konsumen masyarakat yang mengkonsumsinya setiap hari. Baik masyarakat kelas bawah maupun masyarakat kelas menengah keatas.
Tertarik buat mempermudah pembuatan tempe yang selama ini dilakukan dengan mesin pembuat tempe? Informasi selengkapnya bisa Anda hubungi marketing kami di nomor ini wa.me/6281295951318.