Sebelum Pilih Flexible Packaging, UKM Wajib Tahu 6 Unsur Penting Ini!

Flexible packaging menjadi salah satu pilihan populer untuk kemasan produk. Keunggulan yang dimiliki dibanding jenis kemasan kaku membuatnya cocok digunakan di berbagai jenis produk. Inovasi terus dilakukan agar kemasan jenis ini semakin berkembang sehingga bisa dengan aman melindungi produk sekaligus memiliki tampilan yang baik.

Pada bisnis kecil seperti UKM, jenis kemasan fleksibel adalah yang juga banyak diminati. Ini tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar. Ada yang bahkan memproduksi kemasan jenis ini secara manual, namun tentu saja alat modern tetap diperlukan. Variasi kemasan sendiri sangat beragam sehingga perlu pertimbangan sebelum menentukan mana yang cocok.

Nah, sebelum memilih berikut ini 6 unsur penting kemasan flexible yang perlu diketahui.

Material yang Digunakan untuk Kemasan

Ada banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan material kemasan. Karakteristik produk yang dikemas menjadi salah satu pertimbangan jenis material mana yang seharusnya dipakai. Berikut beberapa jenis material fleksibel yang biasa digunakan.

Polymer Films

Polymer films memiliki variasi yang luas. Ini bisa dengan mudah diubah ke banyak bentuk, ukuran, dan karakteristik performa yang berbeda. Plastik sendiri sangat fleksibel, tahan lama, dan murah dibanding bahan material lain. Jenis polymer film yang biasanya digunakan, yaitu BOPE (Biaxially-oriented polyethylene), BOPET (Biaxially-oriented polyethylene terephthalate), BOPP (Biaxially-oriented polypropylene), dan BOPA (Biaxially-oriented polyamide).

Kraft Paper

Kertas kraft memiliki kekuatan dan elastisitas tarik tinggi, ketahanan sobek yang baik. Ini dirancang untuk produk kemasan dengan permintaan kekuatan dan daya tahan yang tinggi. Material ini sering digunakan sebagai kantong kertas dan karung multiwall tunggal. Jenis kemasan ini biasanya digunakan untuk mengemas semen, makanan, bahan kimia, tas, tepung, roti, dan lain-lain.

Alumunium Foil dan Substrat Metalized

Alumunium foil memberikan penghalang yang baik untuk semua gas, kelembaban, dan cahaya. Ini juga reflektor panas radiasi yang baik. Bahan ini biasanya digabung dengan material lainnya seperti plastik dan kertas. Kemasan yang menggunakan alumunium foil biasanya digunakan untuk produk makanan, minuman, kosmetik, dan obat-obatan.

Film Selulosa dan Bioplastik

Material yang satu ini bisa mencegah perembesan oksigen, lemak, dan minyak. Ini juga mudah didaur ulang sehingga ramah lingkungan. Film selulosa dan bioplastik berkembang di industri makanan dan minuman.

Desain dan Struktur Kemasan

Desain kemasan dan struktur yang tepat bisa menambah nilai untuk sebuah produk. Manfaat dari struktur kemasan itu bisa meningkatkan fungsi produk sedangkan desainnya memberikan tampilan yang menarik. Mendesain kemasan sendiri dimulai dengan memilih bahan material yang cocok untuk produk.

Setelah mengetahui material yang digunakan baru menyusun desain dan struktur kemasan tersebut. Ada bahan material yang berlapis sehingga bisa mempengaruhi tampilan desainnya. Desainer kemasan harus dapat mengoptimalkan struktur kemasan sesuai kebutuhan produk.

Selain itu, proses manufaktur flexible packaging juga perlu mendapat perhatian. Sistem dan teknologi dalam merancang kemasan fleksibel sendiri bisa menggunakan mesin canggih. Kadang ada batasan tertentu mengenai ukuran dan bentuk kemasan yang dibuat karena jenis mesin yang dipakai. Merancang kemasan sendiri kadang perlu melakukan percobaan beberapa kali sehingga benar-benar sesuai.

Contoh kemasan fleksibel sangat bervariasi dari segi struktur desainnya. Ini bisa berupa pouch, sachet, wrapper, dan lain-lain. Ukurannya juga bisa kecil sampai besar disesuaikan dengan jenis produk.

Tampilan dan Penerimaan

Desain kemasan harus cukup menarik perhatian pelanggan saat mereka berbelanja. Baik itu belanja secara langsung atau daring, tampilan kemasan tetap penting. Foto kemasan yang menarik bisa mendorong orang untuk membeli sebuah produk meskipun tidak melihat langsung.

Desain yang unik dan menonjol juga bisa menarik perhatian pembeli. Perlu juga memperhatikan siapa target pasar dari produk itu sehingga desain yang dipakai sesuai. Produk anak-anak misalnya harus memiliki tampilan yang disukai anak, seperti menambah karakter atau warna yang cerah.

Ada banyak pilihan desain yang bisa diaplikasikan pada flexible packaging. Kemasan jenis ini mudah untuk diberi tambahan lapisan warna atau mencetak gambar dengan detail. Baik itu gaya vintage, minimalis, retro, atau logo yang kuat bisa cocok dengan kemasan dari bahan film fleksibel ini.

Selain tampilan untuk pelanggan, desain kemasan juga harus diterima dan disukai distributor. Pihak yang menjual produk juga harus tertarik saat melihat tampilan kemasan yang diproduksi. Ini juga berkaitan dengan bagaimana nanti tampilan produk saat disimpan dan dipajang di dalam rak.

Biaya Produksi dan Pengiriman

Biaya produksi juga menjadi salah satu unsur yang tak boleh dilupakan dalam membuat suatu kemasan. Bahkan dalam industri kosmetik, diperkirakan biaya pengemasan beberapa produk bisa mencapai 40% dari harga jual produknya. Biaya produksi untuk kemasan dari bahan fleksibel sendiri cenderung tidak terlalu mahal. Meskipun menggunakan teknologi yang canggih namun biaya tetap bisa ditekan karena bahan material yang murah.

Selain biaya dalam pembuatan kemasan, biaya pengiriman juga harus diperhitungkan. Beruntungnya pada kemasan dari bahan fleksibel ini sangat mudah untuk dikirim. Ini tidak memakan tempat karena mudah untuk dilipat. Jadi proses pengiriman dapat dilakukan dengan jumlah besar namun biaya tetap murah. Berbeda dengan kemasan kaku yang cenderung lebih memakan tempat yang banyak saat proses pengiriman.

Dampak Lingkungan dan Legalitas

Saat memutuskan struktur dan desain kemasan perlu juga memperhatikan masalah dampak lingkungan. Material kemasan yang dipakai biasanya sangat berpengaruh apakah itu mudah didaur ulang atau tidak. Ini juga bisa mengeluarkan gas emisi saat diproduksi atau dipakai yang juga berdampak pada lingkungan. Kemasan sebaiknya juga dapat dipakai lagi atau diolah lagi dengan mudah menjadi produk baru.

Selain dampak lingkungan, pastikan bahwa sebuah kemasan tidak melanggar kekayaan intelektual. Desain yang dipakai tidak boleh melanggar merek dagang, hak cipta, atau paten yang dimiliki perusahaan lain. Misalnya saja jika ingin menambahkan karakter, ada baiknya membuat desain karakter sendiri jika tidak ingin keluar uang untuk membeli hak cipta.

Brand dan Marketing

Berdasarkan penelitian, hanya satu dari lima konsumen yang puas dengan kemasan produk saat ini. Jadi ini cukup penting untuk berusaha membuat kemasan yang benar-benar bagus dan tepat. Konsumen kadang tidak hanya mementingkan desain tapi juga kenyamanan, baik saat memegangnya atau membuka kemasan. Kemasan produk harus diperhatikan kualitasnya sehingga brand produk dan perusahaan mendapat penilaian yang baik.

Kemasan bisa menjadi alat marketing yang melekat pada produk itu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan misalnya user friendly, konsistensi desain, label informatif, representasi brand, dan kebutuhan pelanggan. Produk-produk terkenal biasanya juga identik dengan kemasannya yang mudah dikenali oleh konsumennya.

Kemasan menjadi bagian yang cukup penting bagi produk. Bisnis kecil seperti UKM lokal dapat menggunakan flexible packaging yang berbiaya rendah namun dengan tampilan yang menarik. Membuat kemasan tentu tak boleh sembarang jika memang ingin produk tersebut mendapat perhatian pelanggan. Bekerja sama dengan perusahaan kemasan yang tepat juga bisa membantu menciptakan kemasan yang berkualitas.

Tinggalkan komentar