Setiap membeli produk makanan, anda pasti akan melihat kemasan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Bentuk kemasan yang berbeda ini bukan berarti tanpa alasan. Karena setiap kemasan memiliki fungsi, kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Namun dari sekian banyak jenis kemasan, produsen lebih memilih kemasan yang fleksibel. Dan kemasan fleksibel yang pertama adalah model standing pouch.
Seputar Kemasan Standing Pouch
Kemasan standing pouch akhir-akhir ini banyak mendominasi produk makanan. Hal ini bukan tanpa alasan. Standing pouch disebut-sebut sebagai kemasan fleksibel karena bisa berdiri ketika ditempatkan pada display, tapi juga bisa dilipat saat disimpan sebagai cara efektivitas tempat.
Bagian bawah standing pouch sengaja didesain agar bisa berdiri tegak dengan bahan yang lebih elastis ketika harus ditekuk. Karena masuk pada jenis kemasan fleksibel inilah standing pouch banyak dilirik perusahaan untuk mengemas produknya. Maka tak heran. Jika ketika anda masuk supermarket, minimarket atau pasar tradisional, akan menemukan berbagai produk makanan yang dikemas menggunakan standing pouch.
Alasan Mengapa Standing Pouch Banyak diminati
Sebelum adanya kemasan standing pouch, sebenarnya banyak jenis kemasan lain yang bisa berdiri tegak. Misalnya kemasan kaleng, botol kaca, botol plastik dan lain sebagainya. Tapi sayangnya kemasan tersebut tidak bisa dilipat. Inilah kekurangan paling utama pada kemasan-kemasan tersebut. Mereka tidak bisa fleksibel.
Selan tidak bisa dilipat, kemasan seperti botol atau kaleng juga lebih berat dan memakan tempat ketika proses penyimpanan. Alhasil, dicarilah kemasan yang bisa berdiri tapi juga tetap bisa dilipat. Maka ditemukan kemasan fleksibel yang pertama adalah standing pouch.
Keunggulan lain standing pouch adalah memudahkan pembeli untuk membukanya. Anda pasti pernah membeli produk susu atau sarden yang kemasannya sulit untuk dibuka. Alih-alih langsung bisa mengonsumsi makanan tersebut. Tapi anda malah direpotkan saat membukanya. Harus menggunakan alat khusus. Belum lagi kalau masih harus dihadapkan pada peristiwa tumpahnya produk saat proses unboxing.
Tapi hal menyebalkan tersebut tidak perlu anda alami ketika membeli produk yang menggunakan kemasan standing pouch. Pada kemasan fleksibel standing pouch telah dilengkapi dengan tear location atau zipper yang memudahkan konsumen untuk membuka. Tak hanya itu saja. Ketika produk tidak habis dalam sekali konsumsi, kemasan ini juga bisa ditutup kembali layaknya kemasan botol atau kaleng.
Inilah berbagai alasan mengapa banyak produsen memilih standing pouch. Yaitu fleksibel, ringan, mudah disimpan, serta memudahkan pengguna untuk membuka dan menutupnya kembali.

Berbagai Produk yang Menggunakan Kemasan Standing Pouch
Jenis kemasan fleksibel standing pouch memang lebih banyak digunakan pada produk makanan. Tapi meskipun demikian, ada juga produk lain yang menggunakan kemasan ini. Berikut beberapa contoh produk yang menggunakan kemasan standing pouch.
Makanan Ringan
Makanan ringan adalah salah satu produk yang dikemas dengan menggunakan kemasan standing pouch. Alasannya sederhana. Karena kemasan fleksibel ini memungkinkan penataan makanan ringan pada display dengan mudah. Dengan standing pouch juga minat calon pembeli lebih mudah untuk ditarik untuk membelinya.
Beberapa makanan ringan yang sering dikemas menggunakan standing pouch atau kemasan fleksibel yang pertama adalah biskuit, roti, keripik, dan berbagai makanan ringan lainnya. Bahkan ada pula produsen yang mengemas produk makanan ringan menggunakan kemasan jenis ini dalam bentuk yang lebih besar.

Frozen Food
Selain makanan ringan, frozen food juga jenis makanan yang dikemas dalam dengan menggunakan kemasan standing pouch. Frozen food adalah makanan rumahan yang praktis karena tidak perlu proses lama untuk mengonsumsinya. Hanya perlu tinggal sekali rebus, goreng atau kukus.
Selain menggunakan standing pouch, frozen food biasanya juga dikemas dengan menggunakan kemasan vacuum. Bukan tanpa alasan. Kemasan vacuum akan menjaga makanan tetap higienis dan lebih tahan lama.
Minuman
Tidak hanya untuk makanan saja. Standing pouch juga banyak digunakan untuk mengemas minuman. Minuman yang dulunya sering dikemas dalam botol plastik, botol kaca atau kaleng, sekarang lebih beralih menggunakan kemasan standing pouch. Selain karena mudah ditata pada display dan ringkas saat disimpan, kemasan ini juga memudahkan pembeli untuk membuka dan mengonsumsinya.
Jenis minuman yang menggunakan kemasan standing pouch adalah susu, sirup, jus, jelly, dan berbagai jenis minuman lainnya. Hampir semua produk minuman bisa dikemas dengan menggunakan kemasan ini. Karena standing pouch juga memberikan ketahanan yang cukup lama pada produk minuman tersebut.
Kopi, Gula, Hingga Tepung
Pernah membeli gula, kopi hingga berbagai macam jenis tepung? Iya. Kebanyakan sekarang produsen menggunakan kemasan standing pouch karena kepraktisannya. Kemasan fleksibel ini memungkinkan gula, kopi atau tepung bisa disimpan dalam plastik kemasan tanpa harus memindahkannya ke dalam wadah tertentu. Sehingga manfaat praktis inilah yang membuat konsumen lebih memilih gula, kopi dan tepung yang menggunakan kemasan standing pouch.

Cairan Kimia
Selain makanan, produk lain yang biasa dikemas menggunakan standing pouch adalah cairan kimia. Berbagai produk pembersih berbahan kimia banyak dijual dengan menggunakan kemasan ini. Contoh saja seperti pembersih lantai, sabun cuci piring, detergen cair, cairan pembersih kamar mandi dan lain sebagainya.
Berbagai Jenis Bahan Kemasan Standing Pouch
Selama ini yang banyak orang tahu bahwa kemasan standing pouch hanya terbuat dari plastik saja. Padahal banyak jenis bahan lain yang digunakan, antara lain:
Plastik Transparan
Kemasan standing pouch memang paling banyak menggunakan jenis material bahan plastik transparan. Produk yang bisa dikemas dengan menggunakan kemasan jenis ini adalah makanan ringan, minyak, gula, rujak buah, asinan dan lain sebagainya. Karena bentuknya yang transparan, konsumen bisa langsung melihat isi di dalam kemasan. Sehingga mereka lebih yakin untuk membeli dan mengonsumsinya.
Alumunium Foil
Alumunium foil juga banyak digunakan untuk mengemas makanan. Terutama makanan dalam bentuk bubuk, rentan menggumpal dan sangat sensitif terhadap cahaya. Misalkan saja bubuk kopi, dan tepung-tepungan. Bentuk bagian bawah yang oval membuat kemasan ini mudah diletakkan pada rak display tapi juga fleksibel saat disimpan dalam kardus.
Kombinasi
Yang dimaksud dengan kombinasi di sini adalah kombinasi antara alumunium foil dan plastik transparan. Biasanya bagian depan menggunakan bahan material plastik transparan. Sedangkan bagian belakang menggunakan bahan material alumunium foil. Yang biasa menggunakan kemasan seperti ini adalah makanan ringan seperti kue kering ataupun kwaci.
Kertas Kraft
bahan lain yang digunakan untuk kemasan fleksibel yang pertama adalah kertas kraft. Yang biasa dikemas dengan standing pouch berbahan kertas kraft adalah produk makanan yang sangat sensitif terhadap cahaya. Seperti snack dan kue kering. Kertas kraft akan melindungi makanan dari paparan sinar matahari secara langsung.

Itulah sedikit tentang kemasan standing pouch. Desain kemasan ini memang memiliki banyak sekali keunggulan. Maka tak heran jika semakin banyak pula produk yang beralih kemasan dari kemasan kaleng, botol, dan kemasan lainnya menjadi bentuk standing pouch.