Sebenarnya Apa Pengertian Kemasan Fleksibel? Cari Tahu Yuk, Biar Nggak Salah Pilih!

Pengemasan produk terus mengalami perkembangan dengan teknologi dan desain terbaru. Jenis kemasan ini menjadi cukup populer dan banyak digunakan di berbagai industri. Lalu apa sebenarnya pengertian kemasan fleksibel? Artikel ini akan menjelaskan mengenai pengertian serta seluk beluk dari flexible packaging.

Pengertian Kemasan Fleksibel

Mulai dari barang konsumsi hingga barang elektronik, kosmetik sampai obat-obatan, kemasan produk merupakan bagian yang penting dalam rantai pasokan industri. Kemasan dari bahan fleksibel sendiri menggabungkan kualitas terbaik dari plastik dan film. Persediaan kemasan serbaguna ini adalah solusi fungsional yang yang membutuhkan biaya produksi minimal.

Kemasan fleksibel adalah kemasan yang bentuknya dapat dengan mudah diubah dengan menggunakan bahan yang tidak kaku. Kemasan jenis ini memungkinkan pilihan yang ekonomis dan mudah disesuaikan. Ini merupakan metode pengemasan yang mulai populer karena tingkat efisiensi yang tinggi.

Metode pengemasan fleksibel ini menggunakan berbagai bahan fleksibel seperti foil dan plastik yang dibentuk menjadi kantong, tas, atau wadah produk lentur lainnya. Kemasan ini bisa menjangkau berbagai bidang industri yang membutuhkan kemasan yang serbaguna. Kemasan ini bisa dipakai dalam industri makanan dan minuman, perawatan pribadi, pembersih, sampai farmasi.

Pengertian kemasan fleksibel lainnya yaitu kemasan yang berbeda dari kemasan dengan bahan material kaku yang berbentuk seperti botol atau kotak. Material yang dipakai dalam kemasan ini memungkinkan untuk bisa berbentuk fleksibel seperti kantong plastik. Bentuk dan ukurannya tentu saja bisa dikostumisasi namun karakternya tetap fleksibel sehingga lebih tidak menghabiskan ruang maupun biaya.

Memahami Kemasan Fleksibel dan Kemasan Kaku

Secara umum tipe kemasan bisa diklasifikasikan menjadi dua yaitu fleksibel dan kaku. Dua jenis kemasan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karakternya dapat disesuaikan dengan produk yang akan dikemas. Ada sebagian produk yang lebih cocok menggunakan kemasan kaku dan begitu juga sebaliknya ada yang lebih cocok dengan flexible packaging

Kemasan fleksibel adalah kantung ringan yang dibentuk menggunakan panas atau tekanan. Contoh kemasan ini misalnya stand-up pouch dengan ziplock, vacuum pouch, sachet, dan lain-lain. Seperti namanya, kemasan jenis ini dapat dimodifikasi atau dikostumisasi dengan mudah. Secara produksi, ini membutuhkan biaya yang lebih rendah namun perlindungan yang minimal juga dari tekanan atau perforasi.

Sedangkan kemasan kaku atau rigid packaging di sisi lain memberikan spektrum yang berbeda. Kemasan kaku biasanya berupa kaleng, kardus, kotak plastik, atau wadah kaca. Jenis kemasan ini juga mudah kita temui di toko-toko seperti kaleng soda, karton self-locking, botol, toples, dan sebagainya. Kemasan kaku cenderung lebih berat dan lebih mahal daripada kemasan dari bahan fleksibel. Kelebihannya yaitu perlindungan terhadap produk bisa lebih baik.

Berikut ini beberapa perbandingan kemasan flexible dan kemasan rigid (kaku).

Berat dan Ukuran Kemasan

Dalam hal berat, kemasan kaku lebih berat dari kemasan yang fleksibel. Ini karena kemasan kaku dibuat dari bahan yang lebih padat dan tebal. Kemasan dari bahan fleksibel cenderung lebih ringan, misalnya terbuat dari plastik atau polipropilen.

Untuk masalah ukuran ini bisa tergantung dari kebutuhan. Kemasan yang kaku membutuhkan lebih banyak ruang karena tidak dapat dipadatkan untuk mencegah deformasi isi bagian dalamnya. Sedangkan bahan flexible packaging yang masih dalam bentuk lembaran bisa ditekuk dan dibundel bersama untuk menghemat ruang saat proses pengiriman.

Ketahanan dan Perlindungan

Kemasan kaku lebih baik dalam melindungi bagian isinya. Namun ini juga rentan terhadap deformasi eksternal. Misalnya saja permukaan kemasan bisa dengan mudah penyok atau tergores. Sedangkan bahan film fleksibel tidak mudah berubah bentuk saat masih dalam bentuk lembaran. Tentu saja saat sudah dibentuk menjadi kemasan, ini juga akan rentan robek atau terbuka jika mendapat tekanan.

Produk yang rapuh biasanya dikirim menggunakan kemasan kaku. Barang-barang elektronik seperti komputer, telepon pintar, televisi, dan sejenisnya akan lebih aman dikemas dalam kemasan kaku dengan dilengkapi pelindung seperti styrofoam atau bantal udara. Sedangkan kemasan yang fleksibel lebih sering digunakan dalam produk murah di industri makanan dan kosmetik. Keripik, biskuit, roti, susu, saus, krim, semuanya tersedia dalam flexible packaging.

Branding dan Kustomisasi

Flexible packaging mudah untuk dikustomisasi, diberi tambahan desain yang detail atau fitur penutup yang berbeda. Beberapa metode pencetakan bisa membuat desain yang mencerminkan merek produk. Bentuk dan ukurannya juga dapat divariasikan dengan mudah. Tampilan desain yang unik ini bisa membuat produk menjadi menonjol di rak toko. Kemasan kaku sendiri relatif mahal dan sulit untuk dikustomisasi. Dalam hal pencetakan di permukaannya, desain biasanya perlu dicetak secara terpisah di atas kertas kemudian baru direkatkan. Agar tetap kokoh, bentuk kemasan kaku cenderung tidak bisa terlalu banyak diubah.

Dampak Lingkungan

Seperti yang jelaskan dalam pengertian kemasan ini sebelumnya, bahan material yang digunakan terbuat dari bahan fleksibel seperti polietilen dan polipropilen. Bahan tersebut bisa didaur ulang dengan mudah. Kemasan kaku sendiri juga tergantung dari bahan yang digunakan, ada yang mudah didaur ulang dan ada juga yang tidak. Daur ulang bisa menjadi sulit jika kemasan tersebut menggunakan bahan yang dicampur. Misalnya kemasan karton yang yang dilapisi film plastik atau kantong plastik dengan laminasi logam.

Tren Kemasan Fleksibel untuk Produk

Tren untuk desain bisa datang dan pergi. Namun beruntungnya tren untuk flexible packaging cenderung lama dan masih akan terus berjalan. Tentunya inovasi terus dilakukan agar kemasan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan produk serta memuaskan para pelanggan.

Produsen harus peka terhadap perkembangan zaman dan selera dari konsumen. Penting untuk memperhatikan kebutuhan sekaligus keinginan konsumen terhadap kemasan produk. Beberapa hal yang bisa diperhatikan misalnya soal pilihan buka-tutup kemasan yang lebih mudah. Untungnya kemasan jenis ini mudah untuk dikostumisasi dengan menambahkan fitur seperti zipper, slider, spout, dan sejenisnya. Adanya fitur yang memudahkan dalam membuka dan menutup kemasan kembali bisa menjadi nilai tambah pada produk tersebut.

Kemasan flexible ini cukup fungsional dan disukai. Ini juga bisa memenuhi keinginan masyarakat yang haus akan bentuk kemasan unik. Bahan material yang mudah dibentuk ini bisa memberikan banyak pilihan bentuk kemasan. Bentuk kantong sendiri dapat beragam, tidak hanya kotak dengan curvy di bagian tengah saja. Material ini memungkinkan untuk bisa dibentuk menyerupai kotak, botol, atau bahkan bentuk seperti buah namun tetap dengan karakteristik yang fleksibel.

Saat akan memilih jenis kemasan apa yang cocok untuk produk, bisa mempertimbangkan dari kategori utamanya apakah ingin yang kaku atau fleksibel. Setelah mengetahui tentang pengertian kemasan fleksibel dan kemasan kaku maka bisa memilih dengan lebih tepat. Jangan lupa tentang tujuan utama dari kemasan itu yaitu dapat melindungi isinya, produk utama di dalamnya. Kemasan yang sesuai bisa menjaga kualitas produk sehingga sampai di tangan konsumen dengan aman.

Tinggalkan komentar