Yuk, Kenalan Sama Kemasan Flexible Dulu! Produkmu Cocok Pakai yang Mana?

Kemasan flexible menjadi salah satu tren yang dapat bertahan karena keunggulan yang dimiliki. Ada banyak produk yang bisa menggunakan jenis kemasan yang satu ini. Tak hanya desain yang menarik, kemasan jenis ini juga memberikan perlindungan yang baik bagi produk. Inovasi teknologi untuk kemasan yang fleksibel terus berkembang sehingga bisa memiliki lebih banyak keunggulan.

Pengertian dan Bahan Kemasan Flexible

Sejak adanya bahan film fleksibel, industri pengemasan menjadi terdorong ke tingkat yang lebih maju. Pemanfaatan bahan film yang fleksibel terus dikembangkan agar dapat beradaptasi dengan kebutuhan produk di seluruh dunia. Desain yang bervariasi dapat diciptakan dari bahan fleksibel sehingga bisa sesuai dengan karakter produk yang dikemas.

Kemasan fleksibel sendiri memiliki arti pengemasan produk yang menggunakan material yang tidak kaku sehingga memungkinkan pilihan yang lebih ekonomis. Ini merupakan metode pengemasan yang relatif baru dan menjadi populer karena efisiensi yang tinggi serta hemat biaya.

Metode pengemasan ini menggunakan berbagai bahan fleksibel seperti foil, plastik, dan kertas. Kemasan dengan bahan fleksibel ini sangat berguna dalam industri yang membutuhkan kemasan serbaguna seperti industri makanan, perawatan diri, dan farmasi.

Apa saja bahan yang biasa digunakan untuk pengemasan flexible? Secara umum berikut ini beberapa material yang biasa digunakan dalam pengemasan fleksibel.

Polyvinyl Chloride (PVC)

PVC diplastisasi sejak tahun 1926 dan tak lama kemudian mendapat popularitas dalam bidang kemasan. Sifat dari PVC yang menjadi penghalang yang baik dan segel panas yang baik cocok untuk kemasan produk tertentu. PVC sering digunakan untuk pengemasan daging dan pilihan untuk blister packs.

Blister packs merupakan jenis kemasan plastik yang biasa digunakan di bidang farmasi atau makanan. Contohnya yaitu kemasan obat kapsul yang bagian belakangnya berupa alumunium dan bagian depannya dilapisi plastik transparan.

Sayangnya PVC memiliki dampak yang kurang baik bagi lingkungan. Material yang dinilai dapat mencemari lingkungan ini diprediksi tidak akan dapat berkembang ke depannya.

Polyethylene (PE)

PE tercipta dari reaksi antara etilen dan benzaldehida. Polyethylene berkembang menjadi tiga variasi, yaitu polietilen densitas tinggi (HDPE), polietilen densitas rendah (LDPE), dan polietilen densitas rendah linier (LLDPE).

Ketiganya digunakan untuk bahan pengemasan fleksibel. Ini memiliki karakteristik fleksibel, kinerja suhu rendah yang baik, daya tahan tinggi, dan mampu menyegel diri tanpa lapisan lainnya. PE sejauh ini menjadi bahan film plastik yang paling banyak digunakan dalam kemasan fleksibel dan tumbuh sekitar 1,5% per tahun di Eropa.

Polyethylene Terephthalate (PET)

PET memiliki karakteristik tahan pada suhu tinggi, kuat, jernih, memiliki oksigen dan penghalang karbon dioksida. Bahan ini sering digunakan untuk kantong peralatan medis, kantong daging, makanan ringan, atau makanan yang dipanggang. PET sendiri menjadi material yang cukup penting di bidang pengemasan fleksibel.

Polypropylene (PP)

PP biasanya digunakan dalam kemasan tahan lembab, bahan tahan lemak, dan dalam pembuatan kemasan medis. Material ini memiliki karakteristik penyerapan air yang rendah, ketahanan kimia yang tinggi, serta permeabilitas yang rendah terhadap kelembaban.

Selain bahan material film yang bervariasi, proses dan teknologi pengemasan juga punya banyak tipe yang berbeda. Setiap jenis teknologi yang digunakan memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kombinasi yang tepat dari material dan teknologi yang digunakan bisa menghasilkan kemasan dengan karakteristik yang unik sehingga cocok produk.

Kemasan Flexible Dikemas 1

Penggunaan Kemasan Flexible untuk Produk

Flexible packaging cocok untuk berbagai jenis produk. Ini mudah didesain untuk disesuaikan dengan bentuk dan karakter produk yang dikemas. Apalagi dengan proses manufaktur dan teknologi yang terus ditingkatkan sehingga pengemasan dapat dilakukan dengan lebih baik. Berikut ini beberapa industri yang menggunakan kemasan yang fleksibel untuk produk.

Makanan dan Minuman

Produk makanan dan minuman sangat cocok menggunakan kemasan yang fleksibel. Makanan sendiri ada banyak jenisnya dengan ukuran dan karakter masing-masing. Kemasan dengan material yang fleksibel dapat memudahkan dalam mengemas makanan baik itu produk olahan atau alami.

Misalnya saja produk kacang atau kopi yang cocok dengan kemasan dengan tipe stand up pouches. Sedangkan minuman serbuk cocok dikemas dalam sachet.

Kosmetik

Produk kosmetik ada yang cocok dikemas dengan material fleksibel. Dengan variasi material yang dapat dipilih, ada banyak jenis kosmetik yang bisa dikemas dengan jenis kemasan ini. Kemasan yang fleksibel cocok untuk mengemas kosmetik dalam bentuk cair, krim, lotions, dan bubuk.

Biasanya kemasan sachet kecil digunakan untuk produk kosmetik sekali pakai. Kemasan ini cocok untuk dibawa bepergian karena ringan dan dapat ditaruh di tempat yang kecil. Selain itu kemasan ini juga aman digunakan dan menjaga kualitas produk kosmetik.

Perawatan Diri

Selain kosmetik, produk perawatan diri seperti sampo, sabun mandi, kondisioner, dan sejenisnya juga cocok dengan kemasan yang fleksibel. Sama seperti kosmetik, material fleksibel yang dipakai cenderung aman untuk produk perawatan tubuh. Ini juga cocok untuk mengemas produk dengan ukuran kecil dan dapat dibawa ke mana-mana.

Produk Pembersih

Produk pembersih rumah tangga seperti sabun cuci piring, pembersih lantai, pembersih kaca, deterjen, dan lain-lain banyak yang menggunakan kemasan dengan bahan fleksibel. Kemasan yang flexible biasanya digunakan untuk produk isian, sehingga bisa lebih menghemat tempat. Bahan fleksibel yang dipakai aman, kuat, dan tahan lama untuk mengemas produk pembersih yang kebanyakan berupa cairan.

Kemasan Flexible Dikemas 2

Pilihan Kemasan Produk yang Fleksibel

Produsen biasanya memiliki beberapa pilihan kemasan untuk produknya dan kemasan dengan bahan fleksibel salah satu pilihannya. Karakter flexible packaging ini harus sudah dipahami oleh produsen apakah benar-benar cocok dengan produk yang akan dijual. Jenis kemasan juga ada beberapa jenis seperti pouches, sachet, stick pack, wrappers, dan lain-lain. Tipe kemasan tersebut dapat disesuaikan dengan bentuk dan ukuran produk setiap kemasannya.

Tipe pouches dapat memiliki ukuran yang agak besar seperti kantong, dan ada yang dapat berdiri. Sedangkan tipe kemasan sachet biasanya hanya berupa satu (piece) produk yang disegel di keempat sisinya. Ini cocok untuk produk sampo, sabun, atau minuman seperti kopi instan. Kemasan wrappers membungkus produk sesuai ukuran dan bentuk tertentu. Ini dapat mengekspos identitas produk pada pelanggan. Wrappers biasanya digunakan untuk kemasan cookies, cokelat batangan, permen, dan lain-lain.

Saat ini ada perusahaan jasa pengemasan yang bisa membantu produsen yang ingin mendapatkan kemasan berkualitas. Perusahaan pengemasan biasanya telah memiliki pilihan desain dan tipe kemasan yang bervariasi. Produsen bisa berkonsultasi terlebih dahulu mengenai kemasan apa yang cocok untuk produknya. Selain desain dan material kemasan yang tepat, label produk juga dapat ditambahkan sesuai keinginan.

Kemasan flexible bisa menjadi solusi untuk kebutuhan pengemasan produk. Ada berbagai desain yang dapat disesuaikan untuk berbagai jenis produk mulai dari makanan sampai medis. Material kemasan dari bahan film fleksibel mudah didesain dengan warna dan label produk yang eye-catching sehingga dapat menarik pelanggan. Pastikan material yang digunakan aman untuk jenis produk yang dikemas.

Tinggalkan komentar